// //

Depressi



Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat peran genetik bagi pemicunya depresi. Sebagai contoh, jika salah satu atau kedua orang tua atau kerabat lain dalam keluarga mengalami depresi maka kemungkinan Anda untuk menderita depresi juga menjadi lebih besar.

Salah satu bentuk lain dari gangguan suasana perasaan (mood) adalah distimia. Distimia adalah bentuk kronik dari depresi yang terjadi ketika Anda mengalami depresi ringan sampai sedang dan berlangsung sedikitnya 2 tahun. Walaupun distimia menyebabkan masalah dalam aktivitas keseharian Anda, distimia tidaklah terlalu berat dan biasanya belum membutuhkan rawat inap. Perjalan penyakit yang menetap dan lama membuat anda percaya bahwa kondisi anda yang seperti saat ini adalah kondisi anda yang sebenarnya.

Solusi untuk permasalahan depresi dan distimia adalah psikoterapi dan pemberian obat-obatan golongan anti-depresan. Banyak jenis obat anti depresan yang tersedia. Adakalanya anda tidak langsung cocok dengan salah satu anti-depresan tersebut. Anda dan psikiater anda perlu bekerja sama untuk menemukan obat anti-depresan yang paling tepat untuk anda.

Anti-depresan yang sampai saat ini paling banyak digunakan adalah golongan selective serotinin reuptake inhibitors (SSRI) dan serotinin-neropinephrine reuptake inhibitors (SNRI). Penamaan golongan obat ini didasari pada neurotransmiter yang dipengaruhinya. Neurotransmiter adalah  zat kimia di otak yang memengaruhi suasana perasaan dan proses berpikir.

Dalam penggunaan anti-depresan, penting sekali untuk tidak menghentikan pengobatan secara mendadak. Pengecualian adalah jika terjadi efek samping yang sangat serius. Jika terdapat efek samping, sebaiknya pasien segera menghubungi psikiaternya. Jika anti-depresan dihentikan secara mendadak maka dapat terjadi sindrom putus obat seperti mual, pusing, sulit tidur. Hal ini disebabkan badan anda sudah terbiasa dengan obat ini. Penurunan dosis secara bertahap dan tepat akan membuat pasien nyaman. Kondisi ini berbeda dengan putus zat pada kecanduan narkoba yang berat dan dapat dapat mengancam jiwa.

Faktor lain yang sangat berperan dalam penanganan depresi adalah psikoterapi. Ada berbagai jenis psikoterapi yang telah terbukti efektif untuk mengatasi depresi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) dan emotion focus therapy. Psikoterapi membantu anda untuk meningkatkan kemampuan anda untuk menghadapi pemikiran-pemikiran negatif yang menyebabkan depresi dan membantu anda untuk mengungkapkan permasalahan dalam kondisi yang terjamin kerahasiaannya. Psikiater telah disumpah untuk merahasiakan hal-hal yang disampaikan pasiennya. Proses menyampaikan permasalahan dan pemikiran akan membantu pasien untuk mengurangi beban emosinya dan menata kembali proses berpikir yang sehat
Powered by Blogger.