// //

Penyalahgunaan Zat Halusinogen



Halusinogen adalah narkoba yang dapat menyebabkan halunisasi, dengan kata lain dapat menyebabkan seseorang mendengar atau melihat atau merasakan hal hal yang tidak nyata (hanya ia sendiri yang mengalaminya). Tiga halusinogen yang paling umum digunakan adalah LSD (d-lysergic acid diethylamide), psilocybin dan PCP (phencyclidine).

LSD mempengaruhi seseorang dengan merubah sensasi dan perasaan seseorang. Orang tersebut dapat mengalami beberapa emosi pada saat bersamaan atau berubah dengan cepat dari emosi yang satu ke emosi yang lain. Dalam dosis yang lebih tinggi, narkoba ini menyebabkan waham/kepercayaan yang salah yang diyakini kebenarannya dan halunisasi. Seseorang dapat merasa mereka mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain disekitarnya. Mereka juga dapat merasakan ketakutan yang besar dalam hubungannya dengan kehilangan kendali, menjadi gila atau berakibat kematian. Pengguna LSD juga seringkali mengalami "flashbacks"(merasa mengalami suatu kejadian kembali) secara tiba tiba dan tanpa ada gejala atau tanda-tanda sebelumnya selama beberapa hari atau bahkan sampai satu tahun setelah penggunaan narkoba. LSD memiliki tingkat adiksi yang rendah dan biasanya pengguna dapat menghentikan atau menurunkan sendiri dosis narkoba golongan ini.

Psilocybin didapatkan dari jamur yang asalnya dari daerah di Amerika Selatan, Mexico, Amerika Serikat dan bahkan Indonesia. Biasa dipakai dalam kondisi segar atau dikeringkan. Narkoba ini juga dapat digunakan dengan cara menyeduhnya bersama dengan teh atau dimasak bersama makanan lainnya. Efeknya biasanya bertahan selama 6 jam.

Efek dari jamur yang mengandung psilocybin mirip dengan LSD. Efek psikologis termasuk halunisasi, perubahan persepsi waktu, tidak bisa membedakan yang nyata dengan yang tidak nyata. Psilocybin juga dapat menimbulkan reaksi panik dan psikosis. Efek jangka panjang yang dapat timbul adalah adanya flashbacks, resiko terjadinya gangguan psikiatri, gangguan memori, dan toleransi (perlu dosis meningkat untuk mendapatkan efek yang sama) terhadap narkoba.

PCP (phencyclidine) pada awalnya dikembangkan tahun 1950-an sebagai obat bius/anestesi, namun karena efek sampingnya maka obat ini tidak lagi digunakan. Bentuknya berupa serbuk putih yang larut dalam air atau alkohol. Pada umumnya dihisap lewat hidung (snorted), dirokok atau ditelan (oral). Efeknya biasanya bertahan sampai 6 jam.

PCP menganggu persepsi penglihatan dan pendengaran dan perasaan terpisah dari badan. Efek sampingnya adalah gejala-gejala yang mirip Schizophrenia (waham, halunisasi, paranoid/curiga) dan gangguan mood/suasana perasaan seperti kecemasan hebat. Efek jangka panjang  termasuk adukasi, kehilangan memori, masalah dengan bicara dan berpikir, depresi dan kehilangan berat badan. Gejala-gejala dapat bertahan bahkan sampai satu tahun setelah menghentikan penggunaan.

Overdosis berat dapat menyebabkan masalah pernafasan, koma, kejang atau kematian. Walaupun hal ini jarang terjadi. Sebagian besar kematian oleh halusinogen disebabkan oleh bunuh diri atau kecelakaan.


Powered by Blogger.